Harian Global - Membangun Paradigma Baru

   Jurnal Medan

 
Tim Kuasa Hukum Makin Khawatirkan Kondisi Syamsul
(Harian Global - Membangun Paradigma Baru, 9 June 2011   06:58)

Kondisi kesehatan Gu­ber­­nur Sumatera Utara (Gub­su) nonaktif Syamsul Arifin ma­sih mengkhawatirkan. Sa­at ini ia masih terbaring kritis di RS Jan­tung Harapan Kita Jakarta, dengan alat bantu per­nafasan dan beberapa alat medis yang masih terpasang akibat dam­pak komplikasi di samping pe­nya­kit jan­tung yang dideritanya.


“Kita berharap Pak Syam­sul dapat segera dirujuk ke RS di Singapura, karena ri­wayat penyakit dalam yang kini mun­cul di luar penyakit jantung yang dideritanya saat ini, ada di sana tempat ia dahulu per­nah dirawat dan dioperasi. Semakin lama tertunda tentu se­makin mengkhawatirkan,” kata A Hakim Siagian SH, M Hum salah seorang dari Tim Kuasa Hukum H Syamsul Arifin SE kepada wartawan di RS Jan­tung Harapan Kita Jakarta, Rabu (8/6).


 
Kinerja Kejatisu Jadi Sorotan
(Harian Global - Membangun Paradigma Baru, 9 June 2011   06:48)

Kinerja Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumut masih stagnan. Pasalnya, selain belum terlihat ge­bra­kan yang signifikan da­lam penegakan hukum oleh Ke­pala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumut. Sejumlah PR dari mantan-mantan Kajatisu, juga ma­sih banyak yang belum bisa di­tuntaskan. “Belum ada gebra­kan. Masih stagnan,” kata De­kan Fakultas Hukum Uni­ver­sitas Khatolik St Thomas, Prof DR Maidin Gultom SH M.Hum, Rabu (7/6).


Untuk diketahui, sejumlah kasus dugaan korupsi yang di­tangani Kejatisu namun belum menunjukkan progress, dan bahkan terkesan ditinggalkan seperti pembangunan kelas internasional di SMA Negeri I Medan senilai Rp 1,4 miliar le­bih tahun anggaran 2007-2008.


 
“Saya Baru, Rp500 Juta Jaka-Dara, Tanya Panitia”
(Harian Global - Membangun Paradigma Baru, 9 June 2011   06:45)

Kadis Pariwisata Kota Me­dan, Busral Manan, sama sekali tak tahu apa pun soal kegiatan Jaka-Dara Kota. Ia mengaku sebagai orang baru di dinas tersebut. “Saya baru, sudah di­tenderkan April lalu,” katanya singkat kepada Jurnal Medan, di Stadion Teladan, kemarin. Ia juga mengaku tak tahu sudah sampai mana proses dan agenda kegiatan tersebut. “Saya tak tahu sudah dimana acara itu,” sebutnya.


Siapa penyelenggara Jaka-Dara pun Kadis mengaku tak tahu banyak soal Event Or­ga­nizer (EO) acara tersebut. “Saya belum tahu siapa Event Or­ga-nizernya,” katanya. Ia pun be-lum memastikan soal penye­leng­garaan Jaka-Dara yang ha-nya ditangani EO tertentu saja. “Saya kurang tahu, makanya sama panitia tender saja, saya tidak mengkuiti proses tender,” jawabnya.


 
Cantik itu Nggak Mahal
(Harian Global - Membangun Paradigma Baru, 9 June 2011   06:44)

Banyak wanita yang menganggap bahwa untuk menjadi cantik itu mahal. Namun, tidak bagi bintang sinetron Dinda Kanya Dewi. Menurutnya untuk menjadi cantik itu tak semahal seperti yang dipikirkan banyak perempuan.


Menurut Dinda, kecantikan bisa menjadi mahal jika orangnya tak pintar-pintar memilih dalam perawatan. Karena itu, mantan pacar Ricky Harun itu lebih memilih perawatan herbal.


 
Domba Berbulu Terlebat
(Harian Global - Membangun Paradigma Baru, 9 June 2011   06:43)

Tahun 2004, domba ini pernah menjadi sorotan dunia khususnya di Selandia Baru. Domba jenis Merino ini bahkan muncul di sejumlah media massa setempat disebabkan bulu yang menyelimuti tubuhnya sangat lebat nyaris menutupi wajahnya.


Tujuh tahun silam, sebagaimana diberitakan Daily Mail, Rabu (8/6), si pemilik domba ini, John Perriam kehilangan Shrek. Diduga ia lari karena takut dicukur dan bersembunyi di gua-gua dekat South Island.


 

Comments are closed.