Harian Global - Membangun Paradigma Baru

   Jurnal Medan

 
Nyawa Anak-anak Terancam
(Harian Global - Membangun Paradigma Baru, 7 April 2011   07:06)

Pengawasan produk makanan yang tak memenuhi standar kesehatan makin memprihatinkan. Pemerintah diminta tegas mengawasi peredarannya, karena saat ini nyawa anak-anak sedang terancam.


“Perlu pengawasan yang le­bih ketat oleh BBPOM untuk pengelola makan. Ini agar tidak ter­jadi hal-hal yang tidak di­inginkan. Ini menjadi tang­gung­­jawab BBPOM!” tegas penga­mat kesehatan dr Delyuzar.

Menurutnya, peristiwa yang menyebab 14 siswa SD IKAL dirawat di RS Sari Mutiara, ke­ma­rin harus diteliti dan dikaji. Ka­rena bukan tidak mungkin, per­soalan itu terjadi karena ke­la­laian sekalipun pemilik toko ro­ti mengaku kue yang dijual itu sudah sesuai standar Nasional In­donesia (SNI).


 
Ibu-ibu Demo Lurah Beringin-Kecamatan Selayang - Mereka Butuh Buku, Baju, Sepatu dan Tas Bekas
(Harian Global - Membangun Paradigma Baru, 7 April 2011   07:03)

Warga Jalan Saudara Gang Mandor, Kelurahan Beringin, Ke­camatan Medan Selayang masih te­rus menunggu bantuan dari Pem­ko Medan. Kini mereka tak ha­nya membutuhkan bahan ma­­­kanan. Tapi buku-buku pe­la­ja­ran juga mendesak untuk anak mereka.


 
Pungli Merajalela di Kelurahan Silalas
(Harian Global - Membangun Paradigma Baru, 7 April 2011   07:02)

Praktik pungutan liar (pungli) di Kota Medan makin me­rajalela. Di lingkungan XII Kelurahan Si­la­las Kecamatan Medan Barat mi­­salnya, warga dikutipi uang. D­a­­lihnya biaya perbaikan taman.


Salah seorang warga setempat, Emeralo Rabu (6/4) menga­du ke anggota DPRD Medan Ha­syim SE. Dalam pengaduannya dia mengaku sangat keberatan ter­­­hadap surat edaran permo­hon­an bantuan yang disampai­kan kepadanya. “Saya keberatan. Soalnya sebelumnya sudah ada pungutan dari lembaga pemberdayaan masyarakat. Tapi ini masih ada pungutan lagi,” ucapnya.


 
Warga Dukung “Pencopotan” Kajatisu
(Harian Global - Membangun Paradigma Baru, 7 April 2011   06:00)

Warga Sumut mendukung isu pemutasian Kajatisu Sution Usman Adji SH. Pasalnya, orang nomorsatu di Kejaksaan Tinggi Negeri Sumatera Utara itu dinilai lamban menuntaskan kasus ter­utama menyangkut dugaan ko­rupsi yang dilakoni pejabat teras daerah ini.


“Tidak ada dilihat prestasi yang bagus yang menyenangkan ma­syarakat,” kata Fuad Said sa­lah satu warga berdomisili di Me­dan, ketika dimintai Jurnal Me­dan tanggapannya seputar kinerja Kajatisu.


 
Jupe Merasa Disaingi Malinda Dee
(Harian Global - Membangun Paradigma Baru, 7 April 2011   06:57)

Nama Malinda Dee sedang hangat diper­bincangkan publik. Bu­kan lantaran pres­tasinya tetapi ka­rena statusnya se­bagai tersangka ka­sus penggelapan dana nasabah Ci­tibank.


Tapi, ada juga yang membi­ca­ra­kan penampilan Ma­linda yang selalu gla­mour dan seksi. Me­nanggapi hal itu, Julia Perez mengaku tak mau tersaingi dengan wanita berusia 47 tahun tersebut.


 
Terobsesi Jadi Vampir
(Harian Global - Membangun Paradigma Baru, 7 April 2011   06:55)

Seorang ibu beranak empat di Meksiko rela mentato seluruh tubuhnya dan memasang titanium di bawah kulit wajah dan dahinya agar berbentuk tanduk hanya untuk mewujudkan obsesinya menjadi ‘Wanita Vampir’.


Melansir Metro, Selasa (5/4), wanita bernama Maria Jose Cristerna (35) ini sehari-harinya berprofesi sebagai pembuat tato dan pengacara. Sosok menyeramkannya itu ditampilkan di ajang eksebisi tato di Kota Monterrey.


 

Comments are closed.