Harian Global - Membangun Paradigma Baru

   Jurnal Medan

 
Disdik Medan Pungli Guru SD
(Harian Global - Membangun Paradigma Baru, 16 June 2011   08:56)

Puluhan guru SD dari berbagai sekolah di Medan Baru mengadu ke Polresta Medan, akibat pungutan liar Disdik Pemko Medan, Rabu (15/6), kemarin. Pungutan itu dikenakan kepada guru untuk mendapatkan dana sertifikasi oleh pemerintah.

Besarnya Rp200 Ribu yang harus disetorkan kepada Kepala Urusan Pendidikan Tingkat (KUPT) Kecamatan Medan Baru di Jalan Rebab Pasar I Padang Bulan Medan.


 
“Asal Api Bukan dari Rumah Saya”
(Harian Global - Membangun Paradigma Baru, 16 June 2011   06:54)

Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mungkin inilah nasib yang menimpa Acuan (56), warga Jalan AR Hakim, Gang Dahlia, Nomor 3, Me­dan.


Sebab, korban kebakaran, Minggu Dinihari (12/6) di Su­karamai itu, kini dikucilkan oleh sejumlah warga dan beberapa tetangganya, karena menanggung tuduhan dan gunjingan bahwa api penyebab kebakaran berasal dari ru­­mahnya.


 
Khawatir Gempa, SMA HKBP Pulangkan Anak Didik
(Harian Global - Membangun Paradigma Baru, 16 June 2011   06:50)

Gempa yang melanda Ta-panuli Utara, Sumatera Uta­ra (Sumut), memaksa sejumlah sekolah di lokasi bencana me­liburkan siswanya. Pelaksa­na­an ujian semester kemungkinan ditunda jika gempa susulan masih saja terjadi.


Salah satu sekolah yang meliburkan siswanya adalah SMA Huria Kristen Indonesia (HKI) di Sarulla, Kecamatan Pa­hae Jae, Tapanuli Utara. Pi­hak sekolah terpaksa memulang­kan para siswanya karena kha­watir terhadap gempa susulan yang terjadi sepanjang pagi ini, Rabu (15/6).


 
Walikota Diminta Copot Hasan Basri
(Harian Global - Membangun Paradigma Baru, 16 June 2011   06:48)

Dugaan memperjualbeli­kan bangku sekolah favorit di Medan dianggap kegagalan pi­hak Dinas Pendidikan dalam men­jalan menjalankan sistem. Atas kegagalan ini walikota Medan diminta tegas. “Daripada hancur pendidikan kita di sini, lebih baik walikota jangan me-nunda-nunda, evaluasi segera Ke­pala Dinas Pendidikan Hasan Basri, karena sudah menumpuk masalah pendidikan kita, kalau dibiarkan ini terus bisa-bisa nanti hanya orang kaya yang sekolah di SMA Negeri, masa itu saja tidak bisa diatasi, walikota harus tanggap,”sebut Sekretaris Komisi B DPRD Medan Khai­rudin Salim ketika dihubungi Jur­nal Medan, Rabu, (15/6).


Menurutnya persoalan pendidikan tidak hanya me­nyang­kut jual bangku, melainkan su­dah menumpuk, mula dari hal-hal kecil sampai hal yang besar. “Masalah BOS, masalah sertifikasi, inikan berarti Kepala Dinas gagal dan tidak mampu menjalankan tugas dan berulangkali selalu terjadi mau jadi apa pendidikan kita ini. Pokoknya dinas pendidikan harus bertanggungjawab atas jual-beli bangku itu,” sebutnya.


 
Marsha Timothy - Dekati Burung
(Harian Global - Membangun Paradigma Baru, 16 June 2011   06:43)

Ada yang berubah dari sosok aktris cantik, Marsha Timothy. Kali ini ia bukannya memerankan seorang wanita yang penuh dengan kelembutan dan bergaya feminim. Tapi ia berperan sebagai wanita tomboy nan cuek dalam sinetron terbarunya “Calon Bini”. Dalam sinetron pertamanya itu, aktris kelahiran Jakarta, 8 Januari 1979 itu harus melakoni pekerjaan laki-laki.


"Saya harus bisa naik gen­­teng, benerin antena, dan berani mainin binatang seperti megang burung dan tikus," papar Marsha di SCTV Tower, Senayan, Ja­kar­ta Pusat, Rabu (15/6) malam.


 
Rp357 Juta Buat Operasional dan Honor Panitia
(Harian Global - Membangun Paradigma Baru, 16 June 2011   06:45)

Usulan pembubaran program rutin Jaka Dara Dinas Pariwisata Kota Medan rupanya punya alasan yang cukup kuat. Pasalnya dana yang dihabiskan untuk kegiatan ini dinilai cukup besar yakni Rp 382 juta, padahal hasilnya tidak begitu menguntungkan bagi perkembangan wisata kota. Ironisnya dari biaya yang besar itu, hadiahnya cuma Rp 25 juta untuk 4 pasang pe­menang. Sisanya untuk operasional dan bagi-bagi honor panitia.


“Jadi untuk apa dibuat itu? Kita heran sepertinya program itu hanya untuk kepentingan orang-orang tertentu saja, istilahnya biar ada saja kerjaan tiap tahun, ma-ka­nya bubarkan saja itu. Masa anggarannya ratusan juta tapi hadiahnya cuma segitu, dari sini saja kita sudah curiga, jangan-jangan sisa anggaran itu untuk dibagi-bagi orang itu, berapa rupanya biaya operasionalnya?” kata pemerhati sosial Rinto Maha di Medan, (15/6).


 
Kembar Siam Tertua Sedunia
(Harian Global - Membangun Paradigma Baru, 16 June 2011   08:33)

Di usia mereka menjelang 60 tahun, Donnie Galyon dan Ronnie Galyon baru-baru ini dinyatakan oleh Guinness World Record sebagai ‘Kembar Siam Tertua’ yang masih hidup.


“Kami tetap yakin tahun ini masuk dalam Guinness Book of World Records sebagai Kembar Siam Tertua,” ujar Donnie sebagaimana diberitakan Dayton Daily News, Selasa (14/6).


 

Comments are closed.