Di sekitar Jogja dan Klaten, ada sayuran yang jarang saya temui di daerah lain. Namanya jembak. Tanamannya berbentuk perdu dengan daun-daun kecil berwarna hijau muda. Batangnya banyak mengandung air dan agak getas (mudah patah). Sayuran ini juga mempunyai bau yang sangat khas.
Banyak orang yang menyukai jembak dikarenakan rasanya yang krispi alias renyah. Berbeda dengan bayam yang seringkali lodoh atau hancur ketika direbus terlalu lama, jembak ini cukup tahan direbus agak lama. Jadi jika masakan jembak yang anda buat tidak habis dalam satu hari, anda masih bisa menghangatkannya dan menyimpannya untuk dimakan keesokan harinya.
Di Jogja dan Klaten, jembak biasanya dimasak menjadi sayur bening, bobor, oseng-oseng dan lodeh. Atau kalau anda suka, bisa juga anda buat sebagai salah satu sayuran dalam urap, trancam, ataupun gudangan.
Di Jogja dan Klaten, jembak biasanya dimasak menjadi sayur bening, bobor, oseng-oseng dan lodeh. Atau kalau anda suka, bisa juga anda buat sebagai salah satu sayuran dalam urap, trancam, ataupun gudangan.