KOMPAS.com - Nasional

   News and Service

 
25 Daftar Nama TKI di Penjara Arab Saudi
(KOMPAS.com - Nasional, 24 June 2011   19:15)
Tim Khusus Pengawas Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia dari Fraksi PDI-P memaparkan 25 nama TKI yang berada di penjara di Arab Saudi.
 
Polisi Usut Pemalsuan Dokumen Ruyati
(KOMPAS.com - Nasional, 24 June 2011   19:15)
Kepolisian tengah menyelidiki kasus dugaan pemalsuan dokumen persyaratan milik almarhum Ruyanti binti Satubino 54.
 
TKI Tak Lagi Tinggal Bersama Majikan
(KOMPAS.com - Nasional, 24 June 2011   18:25)
Kepala BNP2TKI, Mohammad Jumhur Hidayat, menegaskan ke depan TKI bakal menganut konsep life out atau tidak tinggal serumah dengan majikannya.
 
Mangindaan: Silakan Periksa Andi Nurpati
(KOMPAS.com - Nasional, 24 June 2011   17:51)
Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat EE Mangindaan mempersilakan Panitia Kerja Mafia Pemilu Komisi II DPR RI memeriksa Andi Nurpati.
 
Keterangan Nazaruddin Tak Diperlukan
(KOMPAS.com - Nasional, 24 June 2011   17:51)
Dengan dilimpahkannya berkas Rosalina ke tahap penuntutan, keterangan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin tidak diperlukan.
 
Fraksi Demokrat Tagih Surat Sakit Nazar
(KOMPAS.com - Nasional, 24 June 2011   17:18)
Ketua Fraksi Partai Demokrat di parlemen Jafar Hafsah mengatakan fraksi akan menyurati Nazaruddin untuk mengingatkannya pulang.
 
Pasca-operasi, Malinda Panas Tinggi
(KOMPAS.com - Nasional, 24 June 2011   17:02)
Inong Malinda Dee, tersangka kasus penggelapan dan pencucian uang senilai Rp 16 miliar, masih lemah pasca-operasi payudara.
 
Ito Sumardi: Kredibilitas Polri Terganggu
(KOMPAS.com - Nasional, 24 June 2011   16:45)
Berbagai isu miring mengenai penanganan kasus dugaan pemalsuan surat keputusan Mahkamah Konstitusi telah merusak kredibilitas Polri.
 
Kembalikan Pendidikan Pancasila
(KOMPAS.com - Nasional, 24 June 2011   16:45)
Undang-Undang tentang Pendidikan Nasional justru meniadakan pelajaran Pancasila yang menyebabkan minimnya pemahaman tentang Pancasila.
 
Pernyataan Menlu Sesuai Fakta
(KOMPAS.com - Nasional, 24 June 2011   16:29)
Pemerintah Arab Saudi mengaku lalai dan meminta maaf karena tak memberitahukan perwakilan Indonesia terlebih dahulu mengenai eksekusi Ruyati.
 

Comments are closed.