KOMPAS.com - Nasional

   News and Service

 
Anas Habiskan 20 Juta Dollar AS Jadi Ketum
(KOMPAS.com - Nasional, 19 July 2011   20:07)
Ketua Umum Anas Urbaningrum telah menghabiskan dana sebesar 20 juta dollar AS untuk dapat memenangkan kursi ketua umum.
 
Jasin: KPK Biasa Difitnah
(KOMPAS.com - Nasional, 19 July 2011   20:07)
Wakil Ketua KPK M Jasin membantah merekayasa kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet seperti yang dituduhkan Nazaruddin kepadanya.
 
Nazaruddin Melunak pada Ibas dan Andi
(KOMPAS.com - Nasional, 19 July 2011   20:07)
Sikap tersangka kasus dugaan suap proyek pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 M Nazaruddin melunak terhadap Andi Mallarangeng dan Edhie Baskoro.
 
Mahfud MD Puji Penyelesaian Pemalsuan
(KOMPAS.com - Nasional, 19 July 2011   20:07)
Ketua Mahkamah Konstitusi MK, Mahfud MD, menyampaikan pujian terkait penyelesain kasus dugaan pemalsuan dan penggelapan surat jawaban putusan MK.
 
Anas Urbaningrum: Saya Tak Akan Diam
(KOMPAS.com - Nasional, 19 July 2011   19:51)
Anas mengatakan, pengakuan Nazaruddin adalah fitnah besar. "Saya tidak akan diam," ujar Anas pada akun Twitternya, anasurbaningrum, Selasa.
 
Panji Gumilang Tidak Ditahan
(KOMPAS.com - Nasional, 19 July 2011   19:51)
Panji Gumilang, tersangka kasus dugaan pemalsuan akta otentik kepengurusan Yayasan Pesantren Indonesia YPI, tidak ditahan penyidik.
 
SBY Tahu Politik Uang di Partai Demokrat
(KOMPAS.com - Nasional, 19 July 2011   19:51)
Ketua Pembina Demokrat mengetahui adanya politik uang dalam Kongres Partai Demokrat II yang salah satu agendanya adalah memilih ketua umum baru.
 
Nazar Kabur karena Perintah Anas Urbaningrum
(KOMPAS.com - Nasional, 19 July 2011   19:51)
Tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games, M Nazaruddin, mengaku dirinya kabar ke Singapura atas perintah Anas Urbaningrum.
 
Rp 4 Miliar Uang Jaminan, Bukan "Fee"
(KOMPAS.com - Nasional, 19 July 2011   19:34)
Perihal pemberian uang jaminan pengadaan alat kesehatan penanggulangan flu burung tidak diatur dalam kontrak yang ditandatangani kedua pihak.
 

Comments are closed.